Sempatkah kalian merasa kalau berinteraksi malah membikin permasalahan makin besar? Tengah kalian serta pendamping menentukan guna silih ujaran ketika memiliki permasalahan, malah malahan bertelur pertengkaran. Akibatnya tidak sedikit ketika memiliki permasalahan, kalian serta pendamping lebih menentukan guna silih memendam serta menghindar.
Kerutinan itu pasti tidak pulih, bagus guna jalinan ataupun diri sendiri. Coba berkaca diri lagi, apa yang salah alhasil sengketa kontroversi tidak bisa dihindarkan? Jangan-jangan tanpa diketahui metode berinteraksi kalian serta pendamping kurang pas.
Yang dikutip dari melek cinta, Preston Ni M.S.B.A, instruktur komunikasi interpersonal serta professional dan juga pekerja di kompartemen Ilmu Komunikasi, Foothill College, Silicon Valley, California, AS, dalam bukunya How to Communicate Effectively and Handle Difficult People berkata, kalau komunikasi yang jelek yaitu salah satu sebab pokok pertengkaran pendamping, serta jadi salah satu sebab perpisahan.
Preston memberikan 2 kelengahan komunikasi yang selalu berlangsung dalam jalinan:
1. ‘You’ Language serta Arahan
Apa yang salah dengan menuturkan tutur ‘kalian’? Bukankah ini tutur ubah orang kedua yang senantiasa kita sebutkan? pemakaian tutur ‘kalian’ alias you language jadi bermasalah apabila diiringi dengan bimbingan. masukan itu dapat berwujud meminta pendamping alias menyarankannya. Contohnya:
“Kamu mestinya dapat ini, dong!”
“Kamu mestinya mengerti poarahku.”
“Kamu lebih bagus mengerjakan ini darip memiliki…”
“Kamu perlu/butuh membiasakan lebih banyak pertanyaan mengurus anak”
kenapa salah? Arahan yaitu penjelasan yang mensyariatkan orang lain guna melangsungkannya. Tidak ada yang senang diberitahu apa yang patut dijalani. Di tepi itu, bimbingan memiliki penjelasan yang berkarakter minus poinnya ketika kalian mengatidakannya, kalian memperhitungkan pendamping kalian mempunyai kekurangan. Komunikasi model ini sungguh gampang mengunsertag nafsi serta pengelbakal alias jawaban ‘Tidak’ (penyangkalan) dari pasnagan kalian. menurut jawaban itu, bukannya senang, kalian juga malah makin jengkel. maka, perpecahan juga tak terhindarkan.
2. pemberitahuan internasional
Pemberitahuan ini menggeneralisasi sikap alias sifat seorang. Mudahnya, dengan sebagian perihal jelek yang berulang, kalian melabeli pendamping kalian dengan tutur ‘senantiasa’, ‘tidak sempat’, ‘lagi’, alias yang ada. Contohnya:
“Kamu senantiasa saja mengeluh.”
“Kamu tidak sempat mengistimewakan keluarga, senantiasa saja lembur.”
“Kamu lagi?”
“Memang seluruhnya orang di keluargamu itu cocok kerasnya kayakmu.”
Kenapa salah? Pemberitahuan ini mengarah memperlihatkan sisi minus pendamping. Pernyatan umum lebih fokus pada ‘apa yang salah’ dibanding ‘macam mana jadi lebih bagus’. hakikatnya, penjelasan seperti ini tidak akan mendesak transformasi dan malah gampang diperdebatkan. Pernyataan umum sungguh gampang membuat perlawanan dari pendamping.