Alasan mengapa tokoh-tokoh dalam cerita itu diciptakan oleh pengarang adalah karena – secara etimologis, pengertian penokohan pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris, yaitu character atau character. Kata tersebut berarti watak atau peran. Selain itu, karakter dapat didefinisikan sebagai orang, masyarakat, ras, sikap spiritual dan moral, kualitas rasional, orang terkenal, karakter dalam sastra.
Jika ditambahkan akhiran ‘-isasi’, maka dapat diartikan sebagai proses penokohan atau penokohan. Sedangkan secara terminologi, penokohan adalah penggambaran watak seorang tokoh dalam sebuah karya fiksi.
Dalam karya sastra, tokoh memiliki tempat yang penting karena merupakan unsur sastra, khususnya fiksi. Dalam karya sastra, pengarang menggunakan tokoh sebagai alasan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang hal-hal yang ada di dunia ini.
Selain itu, peran tokoh memiliki tempat yang penting karena menjadi kekuatan yang menampung semua cerita yang terdapat dalam karya sastra. Itulah yang penulis lakukan, karena di situlah penulis menempatkan karakter melalui banyak masalah dalam situasi yang berbeda. Menurut Grolier (1977:291), pentingnya penokohan diwujudkan dalam bentuk fiksi, seperti cerita pendek, novel, drama, dan puisi epik.
Penting untuk dicatat bahwa representasi sering disamakan dengan representasi dan representasi. Jika melihat definisi penokohan, begitulah cara seorang penulis menghadirkan seorang tokoh atau aktor. Atau bisa juga diartikan sebagai, penokohan adalah penggambaran yang jelas dari tokoh-tokoh dalam cerita.
Mengapa tokoh begitu penting dalam sebuah cerita adalah karena ketika membaca sebuah novel terkadang terasa biasa saja. Namun tidak hanya itu, terkadang saat membaca sebuah novel, Anda juga akan melihat sebuah cerita tentang kehidupan seorang tokoh.
Dengan cara ini pengarang membuat para tokoh dalam cerita juga ingin menyampaikan informasi tentang peristiwa dan tindakan para tokoh dalam novel tersebut. Penulis menggambarkan bahwa setiap orang memiliki perbedaan kepribadian, seperti temperamen, rasa memiliki, atau selera humor.
Baca Juga : contoh daftar pustaka
Selain itu, pengarang membuat tokoh atau tokoh karena ingin meyakinkan pembaca bahwa ia sedang berhadapan dengan apa yang sedang terjadi, yang di kemudian hari akan dapat memiliki keyakinan akan kebenaran cerita.
Kalaupun pengarang menciptakan tokoh dalam cerita, pembaca hanya mendapat gambaran tokoh lain, peristiwa, dan gambaran utuh cerita. Karakter adalah aktor yang dapat merangkai peristiwa dalam sebuah cerita pendek dan memiliki alur.
Perlu diketahui bahwa ada 3 indikator ciri kepribadian, yaitu ciri fisik, ciri sosial, dan ciri psikologis. Penggambaran fisik karakter membantu memberikan gambaran kepada pembaca tentang seperti apa karakter tersebut secara fisik. Selain itu, ini berguna karena bentuk fisik akan terikat dengan keberadaan karakter dalam cerita.
Sumardjo (1988:56) berpendapat bahwa penggambaran tokoh atau tokoh yang baik adalah menggambarkan tokoh itu dalam setiap cerita, memungkinkan pembaca untuk melewati semua tindakannya, semua yang dikatakannya, semua sikapnya dan lain-lain terhadap penilaian karakter. sepanjang cerita.
Selain itu, dari segi fisik, penulis menggambarkan kepribadian pelaku, seperti penampilan, usia, ekspresi wajah, rambut, bibir, hidung, bentuk kepala, warna kulit, dll.
Pada saat yang sama, dari sudut pandang psikologis, penulis menciptakan karakter dalam cerita dengan menggambarkan gejala pikiran, emosi, dan keinginannya sendiri. Dengan cara ini pembaca dapat dengan mudah mengetahui karakter pelaku. Dari segi sosiologis, pengarang menggambarkan watak aktor melalui lingkungan sosialnya.
Apa alasan mengapa karakter dalam cerita diciptakan oleh penulis?
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengapa tokoh-tokoh dalam sebuah cerita perlu penulis jawab, ada banyak alasan, jawabannya adalah:
- Karena merupakan unsur kreatif dari cerita atau karya sastra seperti cerpen, novel, drama, puisi naratif, dan lain-lain, jika tidak ada tokohnya maka dapat dikatakan cerita tersebut tidak sempurna.
- Pengarang menciptakan tokoh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan tentang hal-hal yang ada di dunia ini.
- Cara pengarang menampilkan tokoh atau aktor, termasuk perasaannya dan makna kehidupan aktor atau tokoh tersebut
- Yang ingin digambarkan oleh penulis adalah bahwa setiap orang berbeda dalam temperamen, kasih sayang dan homoseksualitas.
- Biarkan pembaca melihat dengan jelas pelakunya baik secara fisik maupun psikis. Contoh fisik adalah rambut, bibir, hidung, dll. Meskipun penyaluran adalah perasaan dan kemauan.
Jadi jawaban dari topik yang berjudul “Mengapa para tokoh dalam cerita itu diciptakan oleh pengarangnya”? Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Itu saja, terima kasih. Salam berbagi teman.