Apa Itu Geopipe HDPE?
Geopipe adalah jenis pipa geosynthetics yang bergelombang dan memiliki lubang lubang di setiap sisi nya. Geopipe memiliki bahan penyusun berupa Polyethylene berintensitas tinggi atau biasa disebut dengan HDPE.
Geopipe memiliki Kekuatan yang sangat baik pada banyak aplikasi, dan dapat menggantikan penggunaan saluran beton atau pipa besi. Geopipe adalah pipa saluran air yang terlihat berbeda dari pipa pada umum nya. Geopipe memiliki cekungan dan lubang lubang di sisi sisi nya, Yang memiliki alasan kenapa dibuat seperti itu. Lubang lubang pada geopipe berfungsi agar air dari tanah dapat masuk kedalam geopipe lalu air akan dialirkan ke tempat yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk cekungan pada Geopipe HDPE memiliki fungsi untuk memperkuat Geopipe saat sudah ditimbun oleh agregat.
Geopipe HDPE relatif ringan yang memungkinkan untuk transportasi dan biaya instalasi lebih mudah dan terjangkau. Tidak mudah rapuh dan karenanya tidak rentan terhadap retak selama kegiatan penanganan dan pemasangan pipa.
Aplikasi Teknik Dari Geopipe
Dalam proyek nya material Geopipe memiliki banyak penggunaan, terkhusus untuk sistem pengelolaan air, apa sajakah itu? simak penjelasannya dibawah ya..
– Storm Drainage / Drainase Badai
Geopipe HDPE sudah menjadi pilihan favorit bagi banyak aplikasi drainase jenis ini. Pipa Geopipe dipilih sebagai sistem drainase badai, karena kekuatan dan kapasitas pengaliran air yang tinggi, ditambah lagi proses pemasangannya yang mudah dan harga nya yang terjangkau membuat nya semakin cocok untuk sistem drainase badai.
Storm Drainage atau Drainase badai biasa nya di aplikasikan pada jalan raya, tempat parkir, dan berbagai fasilitas yang memerlukan sistem drainase badai. Drainase Badai sesuai nama nya berfungsi sebagai pencegah banjir pada area tertentu, karena ada nya badai yang biasa nya membawa curah hujan yang sangat tinggi.
Pada awal nya penggunaan Geopipe HDPE sebagai Sistem Drainase Badai cukup diragukan oleh para ahli teknik sipil, hal ini dikarenakan kekhawatiran kekuatan dari Geopipe yang semakin lama semakin menurun dan memiliki kemungkinan hancur seiring berjalannya waktu.
Namun fakta di lapangan menunjukan hasil yang berlawanan, Geopipe sudah menjadi standar utama Departemen Perhubungan Negara, Kota dan Kabupaten. Keputusan tersebut dikeluarkan karena Geopipe sudah terbukti mampu bertahan lebih dari 20 tahun, tanpa memiliki kerusakan yang signifikan. Lalu dalam banyak proyek lain nya Geopipe tetap menghasilkan kinerja yang memuaskan walaupun tergerus oleh waktu.
-Subsurface Drainage/Drainase bawah permukaan
Pipa Geopipe bergelombang juga dapat diproduksi dengan memiliki lubang atau perforasi. Lubang lubang pada Geopipe bertujuan agar air yang berada di dalam tanah dapat terserap masuk ke dalam pipa Geopipe, lalu dialirkan ke tempat yang sudah ditentukan.
Geopipe sebagai Drainase Bawah Permukaan banyak digunakan untuk mengumpulkan lindi di bawah lokasi TPA, mengontrol dan mengarahkan transportasi air bawah tanah dan untuk mendorong perkolasi air permukaan yang tepat di lapangan golf, lapangan atletik, proyek pengembangan lereng bukit dan di bidang pertanian. Seringkali, Pipa Subdrainage digunakan untuk menurunkan muka air tanah. Untuk pengembangan lapangan atletik, sistem subdrainage telah terhubung ke sistem vakum udara untuk mendorong pergerakan permukaan dan air bawah permukaan ke bawah.
– Leachate Collection/kumpulan air lindi
Dalam dunia pertambangan memiliki aplikasi khusus subdrainage yang ideal untuk Geopipe berlubang dan bergelombang. Teknik khusus tersebut adalah heap Leaching. Heap Leaching digunakan untuk memulihkan simpanan tembaga, emas, dan perak tingkat rendah. Larutan sianida yang disemprotkan di atas tanah yang mengandung emas atau perak yang dapat mengubah mineral menjadi senyawa kimia.
Lalu setelah itu, senyawa kimia dikumpulkan dalam sistem subdrainage pipa berlubang dan diangkut ke kolam. Emas atau perak diambil dari kolam menggunakan penyerapan karbon atau presipitasi. Geopipe sangat cocok untuk sistem ini karena Geopipe memiliki ketahanan tinggi pada bahan kimia.
– Sistem Pengelolaan Air Hujan
Saat ini urbanisasi atau perpindahan dari desa ke daerah perkotaan , dapat menggeser siklus alami air yang selama ini telah terjadi selama ribuan tahun. Pergeseran siklus ini dapat membuat terganggunya ketersediaan air di dalam tanah akibat tingkat penyerapan tanah terhadap air hujan yang rendah.
Bahkan pergeseran siklus ini dapat membuat masalah besar saat penyerapan tanah terhadap air hujan lebih sedikit dari pada pengambilan air tanah untuk kebutuhan manusia. Sebagai contoh kota Jakarta yang diramalkan akan tenggelam karena air tanah yang semakin menipis.
Dengan itu Geopipe dapat digunakan untuk mengembalikan air tanah. dengan cara meningkatkan daya serap tanah dan membuat akuifer ( Lapisan Batuan Yang Mengandung Air ) dapat terisi kembali.