Mengenal Penerjemah Praktisi Dan Penerjemah Teori

Mengenal Penerjemah Praktisi Dan Penerjemah Teori

Profesi sebagai penerjemah sebenarnya sangat menjanjikan dan cukup prospektif. Permasalahannya tinggal individu yang bersangkutan mampu menjadi profesional atau tidak. Profesi penerjemah adalah profesi yang berat, baik berat dari segi penguasaan skill yang benar-benar harus dapat diandalkan maupun berat dari segi tanggungjawabnya. Menjadi penerjemah besar tantangannya, namun besar pula peluangnya. Peluang yang besar itulah yang di sebut peluang.

 

Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab berkaitan dengan masalah peluang ini, yakni pertama, apakah profesi penerjemah bisa dijadikan sebagai sebuah profesi layak sebagaimana profesi yang lain seperti guru, dosen, konsultan dan sebagainya atau tidak. Kedua, tantangan apa saja yang dihadapi seorang penerjemah, terutama penerjemah profesional yang menjadikan pekerjaan menerjemah sebagai satu-satunya sumber penghasilan atau sebagai penghasilan utama; dan yang ketiga, dimana letak peluang bagi penerjemah agar profesi ini tetap eksis dan memiliki kesetaraan status sebagai sebuah pekerjaan layak dengan in balan yang layak pula. Pada akhir tulisan ini juga disajikan tentang bagaimana menangani suatu garapan atau proyek penerjemahan yang….? baik berupa layanan umum dalam bentuk teks-teks maupun dalam bentuk buku yang utuh untuk diterbitkan dan dibaca publik

 

Kondisi kota di Indonesia misalnya belum banyak orang melirik profesi penerjemah sebagai pekerjaan utama, namun masih dijadikan pekerjaan sampingan atau tambahan, bahkan hanya sebagai hobi saja. Alasannya sederhana, yakni bahwa kota-kota di Indonesia mayoritas belum menjadi kota besar atau pusat kegiatan bisnis sebagaimana di negara negara maju, seperti Perancis, Amerika, Jepang dan lain lain, sehingga secara umum pemanfaatan jasa layanan ter jemah untuk kegiatan bisnis belum berkembang pesat. Bisnis penerjemahan dalam bentuk buku juga hasilnya belum menggembirakan karena penghargaan penerbit terhadap karya terjemahan yang berupa buku juga masih sangat ret dah, di samping kesulitan pengurusan ijin kepada penerbit buku bahasa sumber.

 

Meskipun demikian, jika kita serius untuk menjadikan profesi penerjemahan sebagai pekerjaan utama bisa saja dilakukan, seperti membuka layanan di suatu tempat atau melakukan kerjasama dengan bentuk konsiasi berdasar kan perjanjian yang telah disepakati bersama. Langkah ini tentu harus dirancang sedemikian rupa, sehingga kua litas terjemahan dan animo pelanggan bisa meningkat dari waktu ke waktu. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, maka pelayanan dan kualitas terjemahan harus mendapat prio ritas utama. Ada tiga hal yang perlu dipegang teguh oleh penerjemah dalam menjalankan bisnis terjemah, yakni K3: Ketepatan, Kecepatan, dan Keakuratan.

 

Peluang menjadi penerjemah memang sangat besar, karena bisnis jasa layanan Jasa Penerjemah relatif sedikit di banding dengan pesaing bisnis bidang jasa lainnya. Disam ping itu, keunggulan profesi sebagai penerjemah terletak pada relatif kecilnya modal dan fleksibilitas waktu dan tempat. Sebagai modal awal dan paling utama sebagai pener jemah, adalah kesenangan dengan profesi tersebut serta ketekunan dalam memperdalam ketrampilan menerje mahkan. Dilihat dari tingkat besar kecilnya resiko, bisnis terjemah termasuk kategori resiko kecil dalam masalah modal materi atau barang. Ini berarti, bahwa resiko keru gian materi hampir tidak ada, sehingga peluang ini sangat menjanjikan. Hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ini adalah tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni dalam masalah linguistik dan bidang ilmu yang diterjemahkan.

 

Di samping peluang yang cukup prospektif sebagai mana penjelasan di atas, memang pekerjaan menjadi penerjemah banyak tantangannya, sehingga tidak mustahil jika peluang penerjemah tidak serta merta dimanfaatkan oleh banyak orang. Menjadi seorang penerjemah profesional bukan pekerjaan yang mudah. Bisnis Jasa Penerjemah memang membutuhkan seperangkat piranti terutama kemampuan pengetahuan dan ilmu tentang penerjemahan, baik teoritis maupun praktis, baik dalam hal perangkat lunak (soft) maupun perangkat keras (hardware). Perangkat lunak, m salnya kemampuan dwibahasa terutama bahasa sumber dan bahasa sasaran. Secara umum orang sepakat, bahwa menjadi penerjemah profesional membutuhkan berbaga kemampuan, karena banyak sekali kesulitan yang dihadapi ketika penerjemah sedang melakukan pekerjaan penerj mahan. Kesulitan itu bisa berupa kesulitan linguistik seperti pemilihan kata (diction), idiomatik, padanan, koherensi, gaya terjemahan dan masih banyak lagi kesulitan yang lain

 

Tugas penerjemah merupakan pekerjaan yang tergolong berat kaitannya dengan tanggungjawab moral dan intelektual kepada publik atau pengguna jasa penerjemah Seorang penerjemah bisa menjadi penerang, tetapi juga menjadi penyesat karena terjemahannya. Oleh karena itu. dalam melakukan pekerjaan penerjemahan akan sangat bijak jika memilih satu atau dua bidang saja, misalnya b dang bisnis, pendidikan, sastra, teknologi dan seterusnya Seorang penerjemah yang memiliki pengetahuan dasar bidang ilmu yang diterjemahkan, hasilnya akan lebih baik dibanding dengan penerjemah yang tidak menguasai b dang ilmu yang diterjemahkan. Untuk teks-teks tertentu perlu diterjemahkan oleh orang yang benar-benar ahli, karena mengandung resiko cukup besar, seperti teks-teks dang teknik, kedokteran dan filsafat. Jika penerjemah tidak menguasai disiplin ilmu yang diterjemahkan, maka ke mungkinan besar hasilnya kurang memuaskan dan bisa  menjerumuskan pembaca atau konsumen yang membacanya.

 

Sedangkan yang dimaksud perangkat keras secara umum bisa berupa kamus-kamus, ensiklopedi, meja, komputer. Jika belum ada seluruhnya, maka satu atau dua peralatan sudah bisa dijadikan modal untuk menjalankan pekerjaan terjemah. Agar sebuah peluang pekerjaan bidang penerjemahan berjalan dengan baik, maka perlu dicatat bahwa pekerjaan penerjemahan merupakan kerja intelektual dan manajerial. Kerja intelektual, adalah kerja dimana penerjemah menggunakan semua kemampuan intelektualnya untuk melakukan proses penerjemahan agar mendapatkan mak na dari teks bahasa sumber ke teks bahasa sasaran dengan setepat-tepatnya dan seakurat-akuratnya. Sedangkan kerja manajerial, adalah kerja dimana penerjemah sebagai pemimpin proyek yang harus melakukan identifikasi peker jaan dan kebutuhan personil, pengorganisasian, penyusun an mekanisme dan spesifikasi kerja, penjadualan dan pengawasan.