Listrik tenaga surya berbasis ruang angkasa tidak akan menjadi mimpi fiksi ilmiah selamanya jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Ada beberapa negara yang sudah mempersiapkan pengiriman modul dan aplikasinya. Diantaranya Inggris, Angkatan Udara Amerika Serikat, Cina Boeing Caltex dan beberapa startup juga mempersiapkan proyek serupa.
Inggris menjadi negara Eropa pertama yang sangat serius menyiapkan prototip PLTS di orbit pada tahun 2035 dan memulai uji coba penerbangan pada 2024. Lebih dari 50 organisasi teknologi Inggris termasuk industri kelas atas kedirgantaraan airbrush Universitas Cambridge dan pembuat satelit sstl telah bergabung dengan misi energi luar angkasa. Inggris.
Baca juga cara mencabut surat kuasa
Memancarkan listrik dari luar angkasa menggunakan matahari dapat membantu Inggris memenuhi target emisi gas rumah kaca 0 pada tahun 2050 dan lebih biaya dibandingkan dengan opsi lain yang ada. Inisiatif ini berdasarkan perencanaan pada studi teknik ekstensif yang dilakukan oleh konsultan firnas yang ditugaskan oleh pemerintah Inggris pada tahun lalu.
Hasil kajian riset menyimpulkan bahwa ini layak secara teknis dan tidak memerlukan terobosan dalam hukum fisika material baru atau teknologi komponen kata soltau Peneliti senior. Inisiatif ini telah menetapkan rencana pengembangan 12 tahun pembangunan Terminal pembangkit yang dirakit oleh robot di orbit menggunakan konsep modular yang disebutkan Sophia atau konstan aperture solid-state integrated orbital pasarai yang dikendalikan oleh perusahaan teknik Inggris International electric company.
Sifat modular dari pembangkit listrik yang mengorbit berarti proyek dapat diperluas setelah fase uji coba. Prototype ini akan menjadi modul raksasa yang membentang beberapa kilometer membutuhkan 300 peluncuran roket seukuran spesies Starship untuk dikirim ke orbit. Panel surya ruang angkasa akan mengorbit 36.000 KM di atas permukaan bumi dengan menghadap matahari secara konstan.
Fungsi utama dari panel satelit ini adalah mengumpulkan energi matahari melalui optik berkonsentrasi ke self fotovoltaik. Panel akan menghasilkan listrik arus searah atau DC kemudian diubah menjadi gelombang mikro melalui penguat daya. Frekuensi radio solid-state dan ditransmisikan dalam Sinar gelombang mikro yang koheren ke bumi casiopia akan menghasilkan lebih banyak listrik dari pada pembangkit listrik tenaga surya.
Telestial dengan ukuran yang sama dibandingkan dengan panel surya yang ditempatkan di bumi. Panel surya luar angkasa akan menghasilkan energi 13 kali lebih banyak. Selain itu pembangkit listrik tenaga surya berbasis ruang angkasa tidak akan mengalami masalah intermittent mengganggu sebagian besar pembangkit listrik terbarukan di bumi.
Matahari selalu bersinar dan tidak ada badai atau gangguan cuaca seperti halnya di bumi karena selalu menghadap matahari panel akan menghasilkan listrik secara konsisten sehingga tidak diperlukan baterai dan bisa langsung disalurkan ke jaringan listrik masyarakat publik mungkin khawatir dengan potensi radiasi dari pancaran listrik ini.
Namun menurut Ros Peneliti senior yang terlibat resikonya sangat kecil dan bisa diabaikan anda lebih mungkin menerima lebih banyak radiasi dari smartphone di saku Anda daripada jika anda berdiri di bawah salah satu blog jaringan listrik wireless angkasa buatan Inggris.
Proyek ini telah mengumpulkan dukungan dari pemerintah beberapa perusahaan energi global dan berbagai kampus di Inggris Raya pendanaan yang disiapkan sudah lebih dari cukup untuk tahap pembuatan Prototype hingga penerapannya. Monsep panel surya yang memancarkan daya nirkabel ke bumi bukan hal baru-baru pada tahun 1941 Isaac asimov menggambarkan teknologi itu pada cerita pendek fiksi ilmiah.
Sejak tahun 60-an beberapa ilmuwan dan Insinyur luar angkasa telah tertarik gagasan Stasiun surya di luar angkasa dari ketinggian 36.000 KM atau lebih pembangkit listrik tenaga surya geostasioner dapat menghindari bayangan bumi dan melihat matahari 24jam sehari.
Sementara pada tahun 1970-an Twitter glazer menerima paten untuk desain pengiriman daya dari satelit untuk bumi dengan menggunakan microwave. Nasa juga telah melakukan eksplorasi konsep beberapa kali sebelumnya badan antariksa Jepang atau Jaksa juga telah mengembangkan sistem tenaga surya antariksa Pada tahun 1998 dan masih berjalan hingga sekarang
Meskipun progres dan kesiapan yang sudah matang Inggris bukan negara pertama. Pada tahun 2013 Institut clifford Nia atau call teh di Pasadena mendirikan proyek tenaga surya berbasis ruang angkasa atau ssbb yang mengembangkan perangkat keras untuk memanen energi matahari di orbit dan mengirimkannya ke bumi.
Sspp telah mengembangkan prototipe yang mendemonstrasikan teknologi yang mengubah sinar matahari menjadi energi gelombang mikro frekuensi radio kemudian mengirimkan daya secara nirkabel dalam sinar yang dapat dikendalikan.
Cina Tentu saja tidak ketinggalan kota chongqing di barat daya China akan segera memiliki fasilitas eksperimental pertama di negara itu untuk menguji teknologi revolusioner yang memungkinkan Cina untuk mengirim dan menerima Sinar energi yang kuat dari luar angkasa.
Negara itu akan menempatkan Stasiun energi surya satu megawatt di luar angkasa pada tahun 2030 dan pada tahun 2049. Ketika Republik Rakyat Cina merayakan hari jadinya yang ke-100 total kapasitas pembangkit akan meningkat menjadi 1 Giga watt setara dengan reaktor tenaga nuklir terbesar saat ini.
Menurut perhitungan oleh tim peneliti dengan Universitas Kyoto Beijing penduduk tidak dapat tinggal dalam jarak lima kilometer dari stasiun penerima energi karena Cina menggunakan metode pancaran radiasi tinggi bahkan kereta yang jaraknya lebih dari 10 km dapat mengalami masalah seperti kehilangan komunikasi secara tiba-tiba karena frekuensi gelombang mikro.
Jika Cina tidak melakukannya Amerika Serikat dan negara-negara Barat akan melakukannya. Militer Amerika Serikat diduga menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi tersebut. Bahkan Angkatan Udara Amerika telah melakukan penerbangan modul antena frekuensi radio fotovoltaik atau Pram efek dan sudah meluncur di sekitar orbit bumi di atas pesawat ruang angkasa Robert x-37b.
Menurut beberapa kontraktor pertahanan teknologi itu disebut dapat digunakan Hai untuk mengoperasikan alat militer seperti rudal hipersonik dan pesawat terbang hingga menyebabkan pemadaman komunikasi di seluruh kota. Terlepas dari kontroversi Teknologi tenaga surya ruang angkasa disebut berperan penting dalam rencana pengembangan ruang angkasa karena akan merangsang pengembangan berbagai teknologi mutakhir termasuk roket superheavy.
Pesawat ruang angkasa hipersonik untuk transportasi berbiaya rendah konstruksi infrastruktur orbital dan direct energi.